Membuat Laporan Laba Rugi (income statement)

Salah satu unsur dari laporan keuangan adalah laporan laba rugi suatu entitas. Laporan laba rugi menampilkan apakah suatu entitas mengalami laba ataukah mengalami rugi dalam menjalankan operasional usahanya. Laporan laba rugi bisa dikatakan sangat penting bagi sebuah entitas dalam menyajikan berapakah pendapatan yang didapat dan beban-beban yang dikeluarkan. Oleh karena itu dalam membuat sebuah laporan laba rugi, perlu juga sebuah manajemen akuntansi yang baik dalam menekan biaya-biaya overhead perusahaan agar keuntungan perusahaan juga menjadi lebih optimal. Pada hakikatnya, laporan laba rugi menampilkan berapa pendapatan yang diperoleh perusahaan kemudian dikurangkan dengan total beban-beban yang dikeluarkan oleh perusahaan. Apabila jumlah pendapatan lebih besar daripada beban-beban, maka disebut laba. Sebaliknya apabila total beban lebih besar dari jumlah pendapatan, maka disebut rugi. Besarnya laba atau rugi bergantung pada besarnya pendapatan maupun beban yang dialami perusahaan.

Cara Membuat Laporan Laba Rugi (Income Statement)

Untuk membuat sebuah laporan laba rugi, maka sebelumnya kita harus melakukan sebuah proses jurnal, posting ke buku besar (ledger) dan jurnal penyesuaian. Semua proses tersebut harus terlebih dahulu dilakukan, karena data-data yang digunakan untuk menampilkan laba rugi sebuah perusahaan diambil dari neraca saldo setelah penyesuaian (trial balance after adjustment) yang tentunya bisa dibuat setelah membuat jurnal penyesuaian. Format Laporan Laba Rugi adalah seperti ini:
[Nama Perusahaan Anda]
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir pada [Dd Mmmm 201X]





Pendapatan:




Penjualan Kotor


Rp 0.00

Dikurangi: Retur Penjualan dan Pembayaran


Rp 0.00

Penjualan Bersih


Rp 0.00






Harga Pokok Barang Dijual:


Inventaris Awal
Rp 0.00


Ditambah: Pembelian
Rp 0.00

Pengangkutan
Rp 0.00


Tenaga Kerja Langsung
Rp 0.00



Biaya Tidak Langsung
Rp 0.00




Rp 0.00


Dikurangi: Inventaris Akhir
Rp 0.00


Harga Pokok Barang Dijual


Rp 0.00







Keuntungan (Kerugian) Kotor


Rp 0.00






Biaya:





Iklan

Rp 0.00


Amortisasi
Rp 0.00


Hutang Macet
Rp 0.00


Biaya Bank
Rp 0.00


Sumbangan Amal
Rp 0.00


Komisi

Rp 0.00

Tenaga Kerja Kontrak
Rp 0.00


Biaya Kartu Kredit
Rp 0.00


Biaya Pengiriman
Rp 0.00


Depresiasi
Rp 0.00


Iuran dan Langganan
Rp 0.00


Asuransi

Rp 0.00


Bunga

Rp 0.00


Pemeliharaan
Rp 0.00


Lain-lain

Rp 0.00


Biaya Kantor
Rp 0.00


Persediaan Kantor
Rp 0.00


Pajak Upah
Rp 0.00


Izin dan Lisensi
Rp 0.00


Pos

Rp 0.00


Biaya Profesional
Rp 0.00


Pajak Bumi dan Bangunan
Rp 0.00


Sewa

Rp 0.00


Reparasi

Rp 0.00


Telepon

Rp 0.00


Perjalanan
Rp 0.00


Utilitas

Rp 0.00


Biaya Kendaraan
Rp 0.00


Upah

Rp 0.00


Jumlah Pengeluaran


Rp 0.00







  Pendapatan Operasional Bersih


Rp 0.00
   




Pendapatan Lainnya:



  Keuntungan (Kerugian) dari Penjualan Aset
Rp 0.00

  Pendapatan Bunga
Rp 0.00

  Jumlah Pendapatan Lainnya


Rp 0.00
   




Penghasilan (Kerugian) Bersih


Rp 0.00








Bentuk laporan laba rugi di atas hanyalah salah satu contoh. Bentuk laporan laba rugi yang sebenarnya pada perusahaan mungkin lebih kompleks. Untuk lebih memahami bagaimana cara menyusun laporan laba rugi yang benar, anda harus banyak-banyak berlatih membuat laporan laba-rugi.
0 Komentar untuk " Membuat Laporan Laba Rugi (income statement) "